Yeay! Masih seputar kegiatan di rumah selama pandemik yang bikin kami bertiga (saya dan dua bocah) jadi makin kreatif aja, nih. Yaaa, meski kadang-kadang ada saat-saat kami bengong bertiga sambil bertanya-tanya, “Kapaaan ya, bisa jalan-jalan lagi?”
Ya ya ya, daripada terus mengulang pertanyaan yang nggak satu pun orang di dunia tahu jawabannya, mari kita kerjakan aja apapun yang menyenangkan dan bermanfaat.
Salah satu kebiasaan saya ketika bangun tidur adalah mencari-cari di mana gerangan HP berada. Nggak bener banget ini. Kebiasaan anak sulung saya, masih lebih baik. Selesai duduk sebentar sambil merapikan bulu mata lentiknya yang kadang iseng bikin dia kelilipan itu, sulung selalu beranjak ke kamar mandi. Sikat gigi, ambil wudhu, terus melipir sebentar ke belakang. Menengok ikan-ikan dan belutnya.
Alhamdulillah, ikan-ikan yang dibeli hampir sebulan lalu itu semuanya dalam keadaan sehat. Beda banget sama beberapa waktu lalu yang baru juga sehari, eh ada yang mati. Besoknya ada yang mati lagi. Waduh, gawaaat!
Saya mempraktekkan ilmu yang diberikan oleh pemilik toko hias tempat sulung terakhir membeli ikan. Betul-betul saya ikuti nasehat dari beliau tahap demi tahap. Lega, sewaktu seminggu berlalu nggak ada masalah. Ini mau sebulan pun semua ikan dalam kondisi sehat.
Kalau putra-putri di rumah atau malah kalian sendiri kepengen juga memelihara ikan hias, yuk saya ceritain ya serba-serbinya.
Perlengkapan yang Dibutuhkan untuk Memelihara Ikan Hias
Supaya perawatan ikan hias menjadi lebih optimal, ini dia perlengkapan yang akan kalian butuhkan:
Akuarium; ini pasti, ya. Ukurannya berapa, tentu tergantung selera, luas ruangan, dan mempertimbangkan bahwa semakin besar akuarium maka akan semakin besar usaha dan dana untuk pembelian dan perawatannya.
Pompa Oksigen; Ikan hias nggak bisa hidup tanpa oksigen. Jadi pastikan pompa oksigen telah siap dan bekerja dengan baik. Saya lupa kodenya gimana, tapi semakin besar angkanya, semakin cepat juga arus yang dihasilkan.
Aerator: Ini berfungsi untuk tetap memberikan oksigen untuk ikan. Kalau di rumah kalian mati listrik dan nggak memiliki genset, maka aerator ini sangat membantu ikan agar tetap bisa menghirup oksigen. Semakin besar kapasitas aerator, maka semakin lama juga dia bisa menyuplai oksigen.

Jaring; ini digunakan untuk mengeluarkan ikan saat kalian ingin membersihkan akuarium secara keseluruhan.
Methylene Blue; ini untuk berjaga-jaga aja kalau ada ikan yang sakit. Kalau kelihatan ada ikan yang sakit segera teteskan methylene blue ke dalam akuarium untuk mengobati. Apalagi kalau di dalamnya ada ikan-ikan lain. Penting supaya jamurnya nggak menyebar.
Lampu; di rumah kami, lampu akuarium dimatikan di malam hari. Siang ke sore dibiarkan menyala. Kalau ditanya alasannya, nggak tahu tuh anak saya. Biar kalau malam ikannya bobo nyenyak kali ya, wkwkwwk …
Tanaman hias; ini nggak harus tapi sangat membantu menambah keindahan akuarium.
Cleaner Pump; ini fungsinya untuk memompa air.
Membeli Ikan Hias
Membeli ikan hias itu ada jurusnya juga. Jangan main pilih aja. Buat referensi teman-teman, boleh membaca Tiga (3) Hal Penting Saat Akan Membeli Ikan Hias ini, ya.
Mulai Memelihara Ikan Hias
Kalau akuarium berisi air sudah diendapkan semalam lengkap dengan pompa oksigennya, sekarang waktunya memasukkan ikan hias yang sudah dibeli ke dalam akuarium. Ini nggak boleh main cemplungin aja, ya. Dulu-dulu kami begitu. Buka ikatan kantong ikan, terus tuangin deh ikan-ikannya ke dalam akuarium.
Biar saya aja yang melakukan kesalahan itu, teman-teman jangan. Jadi, mari ikuti langkah-langkah berikut:
1. Masukkan Kantong Ikan ke dalam Akuarium
Tanpa membuka ikatannya, masukkan kantong berisi ikan ke dalam akuarium. Biarkan aja dia mengambang di sana selama 15-20 menit. Gunanya, agar ikan di dalam kantong punya waktu untuk menyesuaikan diri ke rumah barunya.

2. Mencampurkan Air
Setelah 15-20 menit, teman-teman sudah bisa membuka ikatan kantong ikan, ya. Biarkan kantong ikan tersebut tetap di dalam akuarium. Sebelumnya, siapkan centong sayur atau apapun untuk menyendokkan air. Kalau sendok makan jangan deh, kelamaan soalnya. Centong sayur lebih oke.
Sekarang, kalian masukkan beberapa centong air dari akuarium ke dalam kantong berisi ikan tadi, ya. Jangan lupa dihitung. Biarkan sekitar lima menit. Kemudian, keluarkan air dari dalam kantong ke dalam akuarium. Jumlahnya sebanyak air yang tadi kalian masukkan.
Gunanya apa, sih? Ini untuk membantu ikan menyesuaikan dengan air dari rumah lama ke rumah barunya. Ini penting agar ikan bisa beradaptasi. Kalau dia terkejut, jadinya mabuk, dan bisa mati dalam hitungan hari.
3. Memasukkan Ikan ke dalam Akuarium
Nah, sekarang saatnya memasukkan ikan ke dalam akuarium. Ini juga ada caranya. Teman-teman cukup memiringkan posisi kantong. Dari yang semula vertikal, menjadi horizontal.
Saat ikan sudah beradaptasi dengan lingkungan barunya, dia akan keluar dari kantong dengan sendirinya. Pastinya butuh waktu. Mungkin ada ikan yang bakal mondar-mandir di dalam kantong. Atau, ada nih yang sudah sampai mulut kantong, eh masuk lagi. Sabar, tungguin aja.
Kalau ada ikan yang terjebak di dalam kantong karena air mulai berkurang dan kantong mengempis, harus dibantu ya. Kemarin itu, saya butuh sekitar lima menit untuk menunggu semua ikan keluar.
Kalau sudah, jangan lupa ucapkan, “Selamat datang di rumah baru kaliaaan. Semoga betah, ya. Sehat selaluuu.”
Membersihkan Akuarium
Sama seperti manusia, ikan yang rumahnya kotor pun bisa mudah sakit juga. Meskipun ada loh, jenis-jenis ikan yang memang membutuhkan bakteri untuk tetap hidup sehat. Sama seperti manusia juga kan, di dalam tubuhnya ada bakteri baik dan jahat.
Jadi, akuarium tuh nggak harus selalu bersih kinclong. Tentu kalau bersih, lebih enak dilihatnya. Nah, cara membersihkan akuarium tuh, gimana? Simak ya, alternatif membersihkan akuarium di bawah ini.
1. Membersihkan Keseluruhan
Kalau teman-teman mau membersihkan keseluruhan bagian dari akuarium, siapkan wadah kosong untuk ikan-ikannya dulu. Masukkan air, siapkan pompa oksigennya, biarkan semalaman, baru masukkan ikan-ikan kesana. Jadi, wadah ini sudah disiapkan sehari sebelumnya, ya.
Akuarium siap untuk dicuci. Boleh pakai sabun kalau dirasa ada kotoran yang sulit hilang. Pastikan dibilas sampai bersih dan nggak ada aroma sabun yang tertinggal. Keringkan, lalu isi dengan air keran. Biarkan semalaman lagi. Keesokan harinya, ikan-ikan bisa dipindahkan ke akuarium yang sudah dicuci itu. Karena ini lumayan ribet, dua minggu sekali atau sebulan sekali nggak apa-apa.
Aktivitas dengan ikan-ikan baru ini saya abadikan di dalam channel keluarga kami. Videonya di bawah ini, yaaa …
2. Menguras Sebagian
Teman-teman juga bisa membersihkan akuarium dengan cara menguras sebagian airnya. Keluarkan misalnya separuh air dari akuarium, lalu masukkan air baru sebanyak air yang dikeluarkan tadi. Ini lebih simpel, ya.
Buat kalian yang punya tanaman hias di dalam akuarium, harus lebih sering menguras air ini ya karena tanaman hias membawa banyak kotoran. Ada jenis tanaman tertentu yang airnya harus dikuras setiap hari, ada juga yang cukup dua atau tiga hari sekali.

Kalau punya akuarium besar atau kepengen menguras air lebih cepat, teman-teman bisa menggunakan cleaner pump, ya. Pastinya alat ini membantu banget dari sisi waktu maupun tenaga. Kalau menggunakan metode menguras sebagian, jangan lupa ya, tetap dihitung volume air yang sudah dikeluarkan. Nanti bisa diukur pakai wadah aja, misalnya satu ember, satu gayung, atau yang lainnya.
Yuk, Mulai Memelihara Ikan Hias
Bagi saya dan anak-anak, memelihara ikan hias tuh menyenangkan. Kalau udara sedang panas, kami suka gogoleran di lantai, sambil memandangi ikan-ikan yang berenang berkejaran dengan teman-temannya. Rasanya tuh indah dan damaaai gitu.
Buat saya pribadi, enaknya memelihara ikan hias tuh kotorannya nggak berbau, hahaha … Meski, yaaa … Nggak bisa disayang-sayang dengan cara dibelai, diusap, apalagi digendong.
Nggak enaknya kalau mau bepergian keluar kota. Was-was, gimana ya makannya. Sejauh ini sih di keluarga kami aman karena nggak pernah pergi sekaligus bedhol rumah berhari-hari. Nggak enaknya juga kalau mati listrik apalagi lama. Berkali-kali ikannya sulung mati ada yang mati karena kelamaan mati listrik dan aeratornya udah keburu mati. Nggak kuat menyediakan oksigen dari batere selama itu.
Buat kalian yang tertarik memelihara ikan hias atau pernah memelihara dan ikannya banyak yang mati, semoga informasi ini bermanfaat, yaaa.
Salam,
Melina Sekarsari
melinase
Hai, Saya Melina. Mom of two kids, living within good books and extraordinary people. Terima kasih sudah berkunjung. Untuk kontak personal, silakan mengirimkan email ke melinanesia@gmail.com.
54 comments
Saya tu nggak pernah kepikiran buat membiarkan kantong ikan ke dalam akuarium lho mbak. Mungkin kebanyakan orang juga begitu.
Jadi, begitu sampai rumah ya sudah cemplungin ikan-ikannya di akuarium. Hehehe…
Kalau udah tahu, nanti kalau mau pelihara ikan, tips-tips di sini dipraktekkan, yaaa.
Ya ampunn tipsnya harus aku bintangin nih, karena di rumah ada ikan hias, cuman ya sekadarnya aja ngerawatnya. Urusan pompa itu apalagi, biasanya pak suami yang berangkat beresin hehee. thanks for sharing mbaa
Yuuuk … Nanti dipraktekkin ya, Mbaaak … Semoga ikan-ikannya selalu sehaaat.
Di rumah ya ada aquarium. Tapi jangan tanya aku jenis ikannya. Hehe…
Kemarin ini malah bertelur dan menetas dong. Jadi brinyit banyan ikan kecil²…
Emang sih kalo ngeliatin ikan tuh tenaaang…
Ikan di rumah suka bertelur juga tapi setelah itu nggak tahu kemana telur-telurnya. Menghilang begitu aja. Apa dimakan induknya, ya? *garukkepala
Oalah, aku baru tahu loh, kalau memasukkan ikan itu ternyata ada tekniknya. Aku suka cemplung aja mbak, dan itu loh, aku nggak pernah mendiamkan airnya dulu. Termyata harus didiamkan dulu semalaman. Ingat banget, pernah mati listrik lama sampek ikannya mati. Dan itu bikin sedih aku dan bocio. Nangis berdua. Hahaha
Iyaaa, penting banget menetralkan suhu air. Dulu-dulu aku juga main cemplungin aja sih. Sekarang udah lebih paham meski agak ribet, yaaa.
Wah lengkap banget ni infonya Mom. Pas buat yang suka melihara ikan lucu-lucu gitu. Kalau aku suka liatin ikan di aquarium tapi paling males ngerawatnya hahaa….
Cukup menikmati aja ya, Mbak Bety … Huehehehe …
Yang tugasnya membersihkan kolam dan bagian menguras siapa, Mbak Mel? Anak perempuan yang suka di depan kamera itukah? ^__^
Adek Icil itu bagian nyikat akuarium, Kak. Biar sekalian main air katanya, wkwkwkwk …
Nah, yang mggak enak-nggak enaknya itu saya udah rasain semua. Mulai listrik mati trus ikannya mati semua, sampek ditinggal keluar kota trus ikannya pada mencolot keluar. Sekarang melihara Cupang aja. Mumet BukNaj bolak-balik beli ikan mahal-mahal.
Cupang lebih simpel ya, Mbak. Asal dikasih makan aja, beresss …
Kayanya gampang gampang susah ya ngurus ikan hias ini. Kayanya aku gak bisa telaten hahaha
Betuuul … Kalau merasa nggak relate, memang sebaiknya sebagai penikmat aja sih, hihihi …
Dulu Di rumah juga akuariumku ada ikan louhan terus mati eh sekarang gantinya ikan lele sama ikan mas hahhaaa
Wah,ini sih biar kalau gedean dikit bisa digoreng. Hayoh ngakuuu, wkwkwk ….
Ouw, jadi kalau ikannya baru sampe rumah,nggak langsung dicemplungin ke dalam air akuarium ya. Kasian juga kalau jadi sedih trus mati dalam hitungan hari karena adaptasinya kagetan.
Iyaaa, bisa terkejut ikannya menemukan perbedaan suhu air dari rumah lama ke rumah baru.
Sangat bermanfaat sekali tipsnya buat saya yang pernah memelihara ikan hias, tapi banyak yang mati.
Dicoba lagi ya. Siapa tahu pakai tips ini berhasil :).
Ngomong2 soal ikan..dr kecil ortu punya aquarium dan sy biasa merawat dan membersihkan aquarium beserta ikannya..cmn krg telaten..ikannya mati semua haha
Wah, kalau merawat dari kecil pasti sedih banget, Kak Gina. Anakku aja pasti nangis kalau ikannya ada yang mati.
Dirumah juga pelihara ikan hias tapi suami yang urus aku gak pernah tau dan ternyata begini step stepnya ya mba.
Jadi tahu ya Mbak kalau lumayan rumit, hihihi …
Di rumah pernah memelihara ikan hias kecil-kecil sebelum pandemi. Dan Ponakan ikut rajin kasih makannya, tapi kerajinan malah nyemplungin roti, haddeh. Ya udah karena kesibukan nggak dilanjutkan lagi dah memeliharanya
Wah, untung nggak dikasih roti burger pakai saos cabe ya, Kak. Bisa kepedesan minta minum ikannya, hahaha …
bermanfaat sekali tipnya mba,, anak yang besar udah request pengen melihara ikan cuma ayahnya blm acc, semgoa dengan tips dari mba bisa luluh hatinya aamiin
Ikan aman kok,Mbak. Dari sisi kebersihan apalagi. Kan nggak kotor apalagi bau ya, hehehe …
Di rumah juga ada 2 akuarium besar. Pasca tsunami, belum pernah lagi digunakan. Saat ini diisi boneka malah. Pas baca postingan ini, jadi ingin aktifkan lagi akuariumnya
InsyaAllah kondisi sudah kembali normal ya, Bang. Ayo, mulai diisi lagi akuarium-nya.
Aku baru tau kalo mindahin ikan gak bisa sembarangan, mesti ditaruh sama plastik bungkusnya dulu. Ternyata banyak hal yang aku gak paham soal ikan hias nih. Makasih buat ilmunya kak Mel.. ?
Sama-samaaa. Meski imut-imut gitu, memperlakukan makhluk Allah tetap ada caranya. Dulu aku juga main cemplungin aja loh, hahaha …
Hai, Mbak Melina!
Terima kasih atas info ini, ya…
Ingin coba deh pelihara ikan hias soalnya menurut Mbak seru kan ya kalo udara lagi panas, sama anak gogoleran liatin ikan berenang. Kayaknya relaxing, deh. Kebetulan di rumah lagi ga piara hewan… Semoga dimudahkan proses piara ikannya. ❤️
Hai Mbak,
Memang asyik kok punya ikan hias. Dicobain yuuuk. Ikannya sedikit dulu aja. Semoga berhasil yaaa …
Kebetulan aquarium di rumah dah lama ga dipake
Tips2nya sangat bermanfaat nih.
Klu ada aquarium dan ikan di rumah tu mmg lumayan bikin adem dan nyegerin pikiran tuk hilangkan stress ya
Nah mumpung ada akuariumnya. Diisi yuk biar ada hiasan hidup di rumah, hihihi …
Maasyaallah di rumah suami baru mulai pelihara ikan hias nih, baru ada 6 sih ikannya
Semoga sehat selalu dan panjang umur ya, Mbak …
Wah benar banget harus dijaga dan dirawat biar tetap indah dilihat, adem dan pastinya bersih sehingga tidak jadi tempat penyakit
Ternyata durasi penyesuaian cukup lama, bahkan ada edisi bertukar air. Lha sata cuma adaptasi maksimal 5 menit. Hihi
Pengen juga deh ngerasain punya peliharaan ikan hias. Kalau lagi ke rumah orang yang ada akuarium di ruang tamunya tuh ngeluhatnya cantik banget. Tapi ada rasa takut juga nggak telaten ngurusnya. Dari artikel ini saya jadi tahu apa yang harus dipersiapkan dan caranya bagaimana. Makasih ya mbak. Semoga nanti beneran kesampaian punya ikan hias juga.
Dulu juga aku punya tuh ikan mas koki banyak sama ikan Lohan yang hits pada jamannya. Terakhir sedih banget itu ikan mas koki masa dimakan kucing garong hiks. And paling bete itu tuh kalo beli ikan terus gak lama dia mati
Adik juga senang banget pelihara ikan hias mbak dan memang asik banget kalau di rumah jadi segar ada akuarium kecil. Cara memeliharanya enggak terlalu ribet ya mbak asal alat2 nya terlengkapi semua.
Paling gak telaten aku nih,sama yang kaya gitu. Pelihara kura aja mati,huhu,mending melihara tanaman aku tuh. Makasih tipsnya mba.
Lengkap banget mbaaa…
ku tak pernah betah jika ada piaraan dalam rumah entah mengapa…
sekarng jadi bginung klo anak minta piaraan semacam pergolakan bathin.
eaa jadi curhat
Memelihara hewan hias memang menyenangkan. Lihat gerakan ikan yang bergerak ke sana kemari bikin adem. Makasih tips memasukkan ikan ke dalam akuariumnya Mbak. Jadi tahu.
Iya, nyenengin kok. Sama-sama, Mbak. Semoga bermanfaat, yaaa.
pas banget nih, kebetulan pengen punya aquarium mini di rumah yang isinya ikan hias kayak gini. makasih mbak untuk tipsnya
Alhamdulillah … Silakan dipraktekkan yaaa. Semoga tips-nya bermanfaat, Mbak …
Kalau sendok makan jangan deh, kelamaan. WKWKWKWK ngakak pas baca ini duh kak. Memelihara ikan hias ini kukira keliatannya gampang namun salah dikit aja kalau ga paham bisa2 wafatsss :’)) ngeliatin ikan gini tuh bs jd pereda stress
Lah iya kan, apalagi sendok teh, wkwkwk …
Iyaaa … Senang gitu lihat ikan warna-warni berenang-renang kesana kemari.