Jangan Mengejarku, Nanti Kamu Lelah

Pernah merasakan ditampar? Tamparan yang saya alami belum cukup lama untuk dikatakan basi. Panasnya masih terasa. Tidak tanggung-tanggung, baranya sampai ke hati. Sudah diperlakukan begitu saja, butuh waktu berminggu-minggu bagi saya untuk memikirkan, merenung, meyakinkan diri, sadar, baru kemudian bertindak. Pintarnya orang ini, mengirimkan tamparan tidak melalui tangan sendiri. Dia menyusup lewat tangan orang lain … Read more

Pulang

Adakah di antara kalian yang mengalami masalah dengan tertawa? Ini bukan tentang tidak bisanya menahan tawa, sampai terbahak, rasa pegal di rahang, memaksa air merembes dari sudut mata, hingga sakit perut karena tawa tak juga usai. Menurut saya bagus kalau bisa begitu. Saya kenal beberapa orang –untungnya dalam jumlah sedikit- yang mengalami masalah dengan tertawa. … Read more

Hujan, Kopi, Dan Cinta vs Panas Terik, Es Teh, dan Cinta

Apakah sebenarnya hubungan antara hujan, kopi, dan cinta? Jawaban ‘ya’ kurasa hanya milik jiwa-jiwa sok melankolis yang terlalu banyak menonton drama percintaan. Isi kepala mereka hanya seputar hujan, berpelukan, beromantis ria, saling bertatapan mesra, sambil sesekali menyesap kopi dari cangkir bergambar dua insan. Aku menyukai hujan. Usai ia pergi, rerimbunan di halaman rumahku akan semakin … Read more

Dua Perempuan, Dua Lelaki, dan Cinta yang Terkapar

Cinta itu hadir tanpa pernah terencana. Di hati dan pikiran kami. Masing-masing dari kami terjebak pada cinta yang tak seharusnya. Namun apa mau dikata, ia tak begitu saja usai. Bergulirnya waktu dan bahkan benci tak bisa mengusirnya pergi. *** Galih Aku berjalan setengah berlari mengejar perempuan yang sudah berbilang purnama menyekap hati. “Yesha! Tunggu!” Dahaga … Read more

Orang Ketiga

Selasa penuh asa. Tagline yang biasa saya sematkan ini mungkin bisa menjadi perayu diri saat kepala rasanya sudah berada di kaki dan sebaliknya. Selasa penuh asa. Selalu ada harapan di setiap permasalahan, kan? Baiklah, mencoba berprasangka baik. Ada jalan keluar, ada jalan keluar. Hanya belum saya temukan. Itu saja. Rasanya ingin menjewer telinga sendiri ya karena … Read more

CIKURAY; Antara Pelarian, Petualangan, dan Proposal dari Langit Malam

Ini bukan perjalanan biasa, melainkan satu bentuk pelarian sekaligus petualangan. Siapa sangka malam itu-di antara jutaan bintang-sebuah proposal teruntai luruh dari langit malam? *** Pelarian Aku terbangun dari tidur yang sama sekali tak nyenyak dengan lelehan keringat. Heran, bahkan di kota hujan seperti ini pun, dingin udara enggan menyapa. Betapa kemarau telah menjauhkan angin dari … Read more

Dia, Sepotong Sosis, dan Sesuatu Yang Tak Pernah Terpikirkan

Kami sama sekali bukan saudara kembar. Untuk beberapa hal, mungkin kami punya kesamaan. Kami terlahir sebagai anak ke tiga dari empat bersaudara yang ke semuanya perempuan. Saat pertama kali berkunjung ke rumahnya – berarti sudah 20 tahun yang lalu – ternyata kami memperoleh kabar yang mengejutkan. Tak ingat persis bagaimana misteri (deng deng!!!) bisa terkuak. … Read more

Bukan … Biasa (Bagian 1)

Aku bukan karyawan biasa. Itu sebabnya aku tidak bekerja layaknya mereka. Terikat jam kerja dari jam sekian sampai jam sekian. Atau, sesekali ditambah sekian jam saat tumpukan ‘calon duit’ itu setinggi piala. Dua tahun yang lalu, tantangan itu ditawarkan. Siap tak siap, harus siap. Atau lebih suka mendapat julukan pengecut sebelum maju ke medan pertempuran? … Read more

Dua Tahun Berujung Mantan

“Din, elo mau nggak nikah sama gue?” Pertanyaan Harris, pacarku itu, tentu akan serta-merta kusambut dengan anggukan seandainya saja tak ada yang salah dalam hubungan kami. Tapi, dengan mengatasnamakan empati atas kaum perempuan, aku hanya menganggap lamaran tak resmi itu sebagai angin lalu. Separuh hati berkata, tak perlu bicara empati jika nyatanya kamu masih bersama … Read more

Menyulam Kenangan

Oleh: Melina Sekarsari (Melsyazana) Setelah sepuluh tahun berlalu, kugoreskan lagi namamu dalam cerita yang berbeda Masih dengan langkah-langkah cepatmu menuju stasiun kereta Tak ingin begitu saja membiarkan kereta lalu dan melaju   Seseorang bertanya haruskah nama itu? Kepalaku mengangguk kaku Tak ada tawar-menawar; Sebelum imajinasiku buyar   Beri aku sebentar waktu Menggoreskan, menuangkan, meluapkan asmara … Read more